A man is a success,
if he gets up in the morning,
and gets to bed at night,
and in between...
he does what he wants to do.
Bob Dylan.

a bunch of this and that

Desember 23, 2008

seseruan bareng solucite dan as i lay dying


sekali lagi saya berkesempatan untuk menemani band luar yang datang ke jakarta. kali ini, diawali dengan ketakutan yang amat sangat, diakhiri dengan luar biasa.

kali ini giliran as i lay dying yang berkunjung ke jakarta. band metalcore yang emang punya nama besar ini menyambangi jakarta dalam rangkaian an ocean between us tour 2008. jakarta adalah nama kedua di asia tenggara yang mereka kunjungi, setelah bangkok, thailand. tapi, akhirnya jakarta menjadi satu-satunya kota di asia tenggara yang mereka kunjungi. setelah ada beberapa kejadian yang cukup mencekam.

di televisi, saya melihat berita tentang demonstrasi besar-besaran yang mencekam di bangkok. setelah selesai melihat berita tersebut, saya langsung bergerak dari kantor, menuju hotel sultan. dimana saya janjian dengan teman-teman dari solucite, promotor yang mendatangkan as i lay dying ke jakarta.

dari tour dates as i lay dying yang saya tahu, sebelum ke jakarta, mereka akan main di bangkok rock festival terlebih dulu. nah, berita yang saya saksikan di televisi barusan, tentu aja menimbulkan banyak tanya di benak saya. apakah as i lay dying jadi main di bangkok? apakah mereka baik-baik saja di bangkok? apakah ada pengaruhnya demonstrasi di bangkok, dengan jadwal show mereka di jakarta?

sesampainya di hotel sultan, saya bertemu dengan arry, salah seorang teman dari solucite. dia memberi tahu bahwa as i lay dying terjebak di bangkok. karena bandara svarnabhumi di tutup oleh para demonstran.

mulai dari malam itu sampai beberapa hari kedepan, saya dan teman-teman solucite berpikir keras. mencari cara supaya bisa mengeluarkan as i lay dying dari kerusuhan di bangkok, dan membawa mereka ke jakarta. kontak dengan pihak as i lay dying pun terus dilakukan. semata-mata untuk memonitor keadaan mereka disana, dan tentunya keadaan di sekitar mereka.

That was horrible! Kerusuhan yang ada di Thailand benar-benar menyeramkan! Kami nggak bisa kemana-mana. Kami benar-benar dilanda ketakutan. Yang kami inginkan saat itu hanyalah secepatnya keluar dari Bangkok,” ujar Nick Hipa (gitar), yang saat dijemput di bandara mulai terlihat lega.

alternatif yang muncul adalah membawa rombongan as i lay dying dari bangkok ke phuket lewat jalan darat, lalu terbang ke jakarta dari sana. pilihan lainnya adalah membawa mereka ke laos, lalu melanjutkan terbang ke jakarta. apa daya, kedua rencana tersebut gagal dijalankan!

akhirnya, dengan berat hati, pihak solucite memutuskan untuk mengundur konser as i lay dying ke hari minggu (30/11), dari jadwal semula hari kamis (27/11). sambil tidak lupa untuk terus mencari cara untuk menerbangkan as i lay dying dari bangkok ke jakarta.
salah seorang rekan yang ada di bangkok dikontak, dan diharap bisa memberi petunj
uk kepada as i lay dying.
rencana kembali menemui beberapa hambatan. mulai dari masalah waktu, sampai masalah van berisi rombongan as i lay dying yang tidak bisa menembus perbatasan. shite!

kami mulai mendapat pencerahan saat mendengar kabar bahwa rombongan as i lay dying bisa menggunakan penerbangan di utapao. sebagai pangkalan militer, tentu aja utapao luput dari aksi boikot para demonstran. dengan bantuan salah seorang te
man di bangkok, rombongan as i lay dying dibawa ke utapao lewat jalan darat. mereka harus menempuh perjalanan selama 3 jam.

hari sabtu pagi, kabar terbaru berhembus. rombongan as i lay dying sudah sampai di utapao, namun antrian yang ada di bandara militer tersebut panjang sekali.

“Wah, di Utapao itu gila banget! Disana cuma ada 4 baris, tapi orang yang berebut ingin keluar dari Thailand, jumlahnya ribuan! Untung kami bisa segera check in,” sambung Tim Lambesis (vokal), yang mengaku bahwa saat tiba di Jakarta, dia baru bisa tersenyum.

robin hutagaol, diutus oleh pihak solucite untuk menjemput rombongan as i lay dying di kuala lumpur. pasalnya, penerbangan dari utapao bakal transit terlebih dulu di kuala lumpur, sebelum akhirnya sampai di jakarta. begitu robin bertemu dengan rombongan as i lay dying di kuala lumpur, dia langsung mengurus segala keperluan as i lay dying, dan langsung terbang ke jakarta. tentunya sambil menenangkan mereka, yang terlihat ketakutan dan stres.
hari sabtu (29/11) pukul 10 malam, rombongan as i lay dying tiba di jakarta dengan selamat. amin! saya yang ikut menjemput mereka di bandara, jadi lega juga. dimulailah petualangan saya bersama as i lay dying.

salah satu hal yang ingin secepatnya dilakukan para personil as i lay dying adalah belanja pakaian. selain istirahat tentunya.

“Saya udah pakai kaos ini selama 5 hari! Soalnya barang-barang kami masih tertahan di bandara Svarnabumi,” ujar Nick, saat tiba di bandara Soekarno-Hatta, sambil menunjuk kaos yang dia pakai.

setelah membiarkan mereka beristirahat di kamarnya masing-masing di hotel sultan, hari minggu pagi rombongan langsung berangkat ke senayan city. selain untuk belanja, tentunya untuk jalan-jalan, supaya mereka bisa santai sebelum malamnya menggempur pecinta metalcore jakarta.



sebelum berangkat ke senayan city, kami membuat semacam kejutan untuk nick hipa. gitaris berambut kriwil itu berulang tahun ke 26, tepat di tanggal 30, tanggal konser mereka di jakarta. setelah menyelesaikan sarapan, rombongan dibawa ke salah satu sudut cafe di hotel sultan. kami yang udah kongkalingkong dengan tim, sang vokalis, menyiapkan sebuah kue tart untuk nick. tidak berapa lama kemudian, kue lengkap dengan hiasan bertuliskan selamat dan angka 26 diatasnya, dikeluarkan.



“Waw! Thanks a lot guys! What a surprise! You guys know my birthday, ini sangat menyenangkan. Saya kaget dengan semua ini, saya nggak pernah nyangka bakal ada kejutan untuk saya. Terima kasih ya,” ujar Nick, panjang lebar, sesaat setelah kue dikeluarkan, dan semua orang menyanyikan lagu Happy Birthday.



tanpa banyak basa basi, nick meniup lilin yang ada di atas kue, dan langsung memotong kuenya. sejurus kemudian, dia membagi-bagikan potongan kue kepada teman-teman yang ada disekitarnya. sembari membagikan kue, tak henti-hentinya nick menggeleng-gelengkan kepala, tanda tak percaya bahwa ulangtahunnya dirayakan oleh teman-teman solucite.
selamat ulang tahun nick!

stres yang melanda
mereka terlihat mulai sirna. terbukti dengan banyaknya canda yang mereka tebar, serta betapa ramahnya mereka kepada saya dan teman-teman.
rombongan as i lay dying yang terdiri dari nick hipa
(gitar), tim lambesis (vokal), jordan mancino (drum), josh gilbert (bas), phil sgrosso (gitar), shannon (tunangan phil), langsung menaiki mobil dengan semangat.

berbagai toko mereka sambangi. akhirnya, topma
n yang jadi pilihan mereka. nick mulai melihat-lihat celana jeans, diikuti oleh tim yang ikutan membeli celana jeans. sementara jordan asyik memilih-milih kaos dan celana pendek. lain lagi dengan josh yang terlihat kebingungan dengan deretan pakaian yang ada. phil dan shannon, terlihat selalu kompak dalam memilih baju. menghabiskan sekitar satu setengah jam di topman, ternyata banyak juga pakaian yang mereka beli.

Finally, we are gonna use clean clothes today!” teriak Jordan, yang diikuti Nick dan Tim, yang juga senang begitu dapat pakaian baru.

puas mendapatkan pakaian baru, mereka memutuskan untuk mampir sebentar di starbucks. maklum, ternyata mereka adalah pecinta kopi dan teh. mereka ingin bersantai sejenak menikmati kopi dan teh, setelah membeli pakaian.

sore hari menjelang, kami pun beranjak menuju venue. as i lay dying harus melakukan
sound check. dan tebakan saya, mereka akan melakukan sound check dengan proses yang cukup lama. pasalnya, alat musik mereka masih tertahan di bangkok semua. jadi, yang mereka gunakan di jakarta adalah alat pinjaman, yang tentu aja disesuaikan dengan permintaan mereka. teman-teman dari andra and the backbone, teman-teman di seringai, sampai teman-teman di boomerang, membantu meminjami alat musik mereka dengan senang hati.

di sela-sela proses sound check, saya menawarkan beberapa barang "khas" indonesia. yaitu rokok dji sam soe, dan sebotol teh botol sosro. nick hipa, yang suka sekali dengan teh, langsung kepincut dengan rasa teh botol sosro. dia pun meminta tolong untuk disiapkan beberapa botol di ruang ganti mereka. sementara phil sgrosso berkata dia mual setelah mencoba sebatang rokok dji sam soe. kontras dengan tunangannya, shannon, yang mengakui bahwa dia suka sekali dengan rasa dji sam soe. shannon hanya kebingungan dengan durasi rokoknya yang tidak habis-habis.

esok harinya, mereka kerap mengeluarkan komentar tentang betapa puasnya mereka dengan metalhead jakarta.

“Tadi malam sangat menye
nangkan. Metalhead Jakarta seru banget! Sepanjang konser mereka mengeluarkan energi yang luar biasa. Tentu aja kami juga jadi all out, dalam beraksi di panggung,” ujar Tim, yang di iyakan oleh Nick, dan Phil.

saat makan siang di fx itu, saya menawarkan pada mereka untuk mencoba makanan khas indonesia. nick yang siang itu mencoba rawon, langsung jatuh cinta. menurutnya, rasa rawon mirip dengan makanan khas hawaii, kampung halamannya. sementara tim dan josh terlihat kepedasan saat mencoba memakan tahu goreng dengan cabai rawit. siapa suruh juga memakan cabai rawitnya terlebih dahulu sebelum tahu gorengnya?

Thanks a lot for you, guy's. Kalian udah berhasil mengeluarkan kami dari kekacauan di Bangkok. Kami sangat-sangat menghargai kerja keras kalian. Semoga kalian senang dengan penampilan kami tadi malam,” ujar Jordan, dalam perjalanan ke bandara.

akhirnya waktunya tiba, saatnya berpisah dengan as i lay dying. pesawat dari japan airlines akan membawa mereka kembali ke amerika.

See you soon in another time! Thank a lot, we are really appreciate it!” ujar Nick, sesaat sebelum berpisah.

see you as i lay dying. thank's!