A man is a success,
if he gets up in the morning,
and gets to bed at night,
and in between...
he does what he wants to do.
Bob Dylan.

a bunch of this and that

Maret 10, 2008

capek! tapi seneng...

Saat ini sebenarnya saya merasa bersyukur. Tanggal 5 Kemarin saya baru saja bertatap muka dengan para personil incubus. Ngobrol bareng, foto-foto, dan memberikan sedikit hadiah dadakan pada teman saya. Kebetulan teman saya ikut bersama saya mewawancarai incubus saat itu.

Diakuinya saat itu dia merasa senang. Ya. Saya senang bila saya bisa melakukan sesuatu yang membuat orang lain senang. Terlebih lagi bila itu di dunia yang saya sukai. Makanya, saya tidak menyesal dengan kenyataan, bahwa untuk mewawancarai incubus kemarin, saya harus memotong jam tidur saya lumayan banyak.

Bayangkan. Saya baru pulang dari kantor sekitar jam setengah 2. Itu juga dengan keadaan di bawah pengaruh alkohol. Walaupun tidak terlalu signifikan, tapi perubahan perilaku cukup terlihat kala itu.

Saya tidur tepat jam setengah 3 pagi. Dan saya harus terbangun di jam setengah 6 pagi. Dimana artinya saya cuma bisa tidur sebanyak 3 jam!

Huff.

Nggak apa apa lah. Hitung-hitung demi mendapat pengalaman baru, yang mungkin cuma jadi pengalaman sekali seumur hidup. Bertemu para personil incubus.

Sekitar jam 8, saya sampai di rumah teman saya, yang bersama saya akan mewawancarai incubus. Tanpa disangka, di waktu sepagi itu, dia udah bisa tampil ceria. Sedangkan saya, tampil “dong!” banget. Kekurangan kafein lah yang saya jadikan kambing hitam pagi itu.

Sialnya tinggal di jakarta ini. Di jam-jam seperti itu, yang menanti kita di jalanan hanyalah satu kata, macet. Seperti bisa ditebak, saya terjebak macet di sepanjang jalan menuju kantor. Deg-degan? Pasti! Soalnya saya harus berada di kantor jam 10.

Singkat cerita, saya berhasil sampai di kantor jam 10 kurang. Setelahnya, saya harus menunggu sang fotografer, baru berangkat ke hotel mulia. Tempat dimana saya sudah membuat janji dengan panitia, untuk mewawancarai incubus.

Sampai di hotel mulia, ternyata saya masih harus menunggu. Karena menurut itinerary yang dikeluarkan oleh manager incubus, saya akan bertemu mereka di jam 12.50. maka, saya dan teman saya akhirnya meluangkan waktu di lobby hotel mulia, bersama teman-teman lainnya.

Tepat jam 12.50, kami dituntun kesuatu ruangan, yang diketahui belakangan bahwa itu adalah ruang tunggu. Selesai mengisi absen dan perjanjian liputan, saya dan teman saya dipanggil untuk melakukan wawancara.

“giliran selanjutnya, majalah hai, majalah rolling stone, dan jakarta post.”

Kalimat yang keluar dari panitia tersebut, langsung menyebabkan adrenaline rush di sekujur tubuh saya. Begitu saya berdiri untuk menuju tempat dimana incubus berada, teman saya yang berada disamping saya langsung menggapit lengan saya. Nervous, katanya. Saya mencoba untuk menenangkannya. Karena rencana saya adalah memberi teman saya tersebut kesempatan untuk bertanya pada para personil incubus. Bukan saya yang akan menanyakan deretan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Akhirnya, pintu itu terbuka juga.

Siapa sangka kalau DJ Kilmore langsung menyambut kami dengan ramah. Dia yang kebetulan berada di dekat pintu langsung beramah tamah dengan kami. Padahal, ekspektasi saya terhadap mereka adalah, tipikal rockstar yang tengil.

Dugaan tersebut langsung mentah saat brandon boyd, mike einziger, dan ben kinney sampai berdiri dari tempat duduknya hanya untuk menyambut kami. Malahan mereka langsung merangkul kami sambil bersalaman. Rockstar yang baik, pikir saya dalam hati.

Kami pun langsung mengatur posisi duduk. Dimana teman saya yang akan ngobrol dengan personil incubus, saya anjurkan untuk duduk di tengah-tengah.

Selanjutnya, sesi wawancara mengalir dengan asik. Teman saya dan seorang teman lain dari rolling stone secara bergantian menanyakan pertanyaan. Sesekali mereka memberi kesempatan pada teman dari jakarta post yang tampak pasif.

Respon dari para personil incubus pun seru. Meskipun saya yakin, dari deretan pertanyaan yang dilontarkan, pasti ada yang sudah pernah ditanyakan oleh orang lain sebelumnya. Tapi mereka selalu menjawab dengan antusiasme tinggi.

15 menit lebih sukses dilewati dengan penuh suka. Selanjutnya, saatnya foto bareng!

Tanpa disangka, perjuangan di sesi ini nggak seberat yang saya kira sebelumnya.

Semua berlangsung dengan mulus. Mulai dari saya yang minta foto bareng, teman saya yang meminta tanda tangan, sampai permintaan khusus saya kepada Brandon boyd. Semua berkat kebaikan para personil incubus. Rockstar paling humble yang pernah saya temui sampai saat ini.


Kami sempat mengalami sedikit kejadian tidak enak saat akan berfoto bersama. Awalnya, teman saya sudah bersiap untuk difoto bareng, tapi fotografer Jakarta post mengusir teman saya secara kasar. Keruan aja, teman saya langsung ngedumel. Untungnya dia ngedumel dalam bahasa inggris. Jadi mungkin terdengar dan berhasil dimengerti oleh mike einziger. Kelar 2 kali jepretan sang fotografer arogan tadi, mike langsung menarik teman saya untuk kembali masuk ke dalam deretan, untuk berfoto bersama. How cool is that?


Nggak Cuma sampai disitu. Teman saya kembali mengalami kejadian saat akan meminta para personil incubus untuk menandatangani kartu ucapan yang sudah dipersiapkan. Security dari java musikindo secara dadakan mengusir teman saya, dan menyuruhnya agar segera keluar dari ruangan. Waktunya sudah habis, alasannya kala itu. Tanpa disangka, jose pasillas, sang drummer, langsung mengambil kartu ucapan yang masih dipegang teman saya, dan berkata,

“it’s okay. I’ll do it quick for you.”

Dan selanjutnya, kartu ucapan tersebut terus berpindah tangan ke personil lainnya.

Terakhir, saya memberanikan diri untuk memberi sedikit hadiah tambahan pada teman saya. Saya berjalan mendekati Brandon, dan langsung merangkulnya. Saya bisikkan sebuah kalimat padanya. Saya memintanya untuk memberi teman saya sebuah pelukan. Karena teman saya adalah fans Brandon boyd.

Tanpa disangka, Brandon dengan entengnya menyetujui permintaan saya. Ditambah lagi, alih alih saya memanggil teman saya, malahan Brandon yang memanggil teman saya, dan bergerak menuju teman saya.

hey, come here. Your friend told me to give you a big hug.” Ujar Brandon pada teman saya.

Selanjutnya, Brandon memberi pelukan hangat pada teman saya. Dan bisa saya bayangkan betapa senangnya perasaan teman saya kala itu.

Ya ya ya.

It feels so good when you can do something to make other people happy.

Thanks a lot Brandon boyd. Thanks a lot incubus.

Huff. what a day!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

kocak bgt klo org baca post-an lo n post-an gw, hauhuhehahha there's always two sides of every story! X)

Anonim mengatakan...

Teman mu itu pasti Vinny yaahh???loe juga harus membuat gue senang dg di peluk BJORK! KAPAN TING??!!!-HaLida-

bapurez mengatakan...

jadi elu mah gua minta tanda tangan di kolor vin, asli

icul mengatakan...

baik amat. hehe. smg dosa berkurang dgn berprilaku baik seperti itu. amin.

Anonim mengatakan...

iya gue dilupain, bagus ya nyet...
awas aja lo lain kali gue bales.
udah ah, gue mau nabung buat radio dept sekalian beli cdnya..